http://referral.totobet.net/link.php?member=nomor13 http://xjoss.net/index.php?referrerid=5268

Pembokat Sexy

Aku sudah berumah tangga dan mempunyai anak juga, semuanya berubah setelah
perkawinan kami. Aku dan istriku menjadi lebih dewasa dan matang, juga lebih
santai dalam menjalani kehidupan ini. Tapi ada satu yang tidak berubah dalam
diriku yaitu…….. nafsu sex yang menggebu-gebu. Awal perkawinan, istriku
sampai ter-ampun2 melayani nafsuku, lama2 dia nyerah juga dan kami membuat
kesepakatan, yaitu dia mengijinkanku untuk mencari memek di luaran asal
memek itu dibeli bukan dipelihara. Aku sih oke2 saja, kapan lagi??? Lama2
bosan juga aku dengan lonte2 yang umumnya sudah kutahu gayanya, pelan2 aku
bisa membendung nafsuku dan lebih banyak tinggal di rumah, sementara istriku
sibuk dengan karirnya yang semakin menanjak, sebentar2 keluar kota,
sedangkan anak kami serahkan kerumah orang tua kami, karena mereka memaksa
untuk mengasuh sampai umur 10 tahun. Setiap minggu kami mengunjungi anak
kami dan bermain2 dengannya. Anakku baru umur 2 tahun sih….

Suatu hari sepulang dari kantor aku terkejut melihat seorang wanita di
rumah, sedangkan istriku sedang pergi. Aku baru teringat istriku tadi pagi
menelpon dari luar kota, bahwa nanti ada pembantu baru untuk rumah kami.
Ternyata ini nih…. wah boleh juga nih pembokat. Dia memperkenalkan dirinya
bernama Venny, asal dari Jawa Tengah. Kuperhatikan sewaktu dia menyiapkan meja
makan. Umurnya kurang lebih 32 tahunan, tubuhnya… alamak bahenol banget,
semuanya kelihatan kenceng, dia memakai rok yang kayaknya dapat dari dikasih,
sebab kekecilan sehingga pantatnya yang bahenol menyembul kencang, begitu
juga dengan blousenya yang kekecilan sehingga payudaranya yang gede banget
seolah-olah mau loncat keluar.

Kuperhatikan wajahnya, wah… wajah yang penuh nafsu juga nih, bukannya sok
tahu… wajahnya sih biasa saja, cuma raut wajahnya seperti lonte2 yang bekas
kugumuli. Sepertinya dia tahu kalau aku sedang memperhatikannya, aku segera
masuk ke kamar menukar pakaian, kulihat kontolku sudah berdiri dengan
kencang. Wah minta dilemesin nih……

"Pak… makanan sudah saya siapkan di meja" Tiba2 dia berbicara dari balik
pintu kamar. Aku mengiyakan. Lalu aku keluar untuk makan siang. Dia berjalan
menuju belakang, mungkin mau mencuci atau apalah. Setelah makan aku heran
kok ngak ada suara apa2 dari belakang. Aku berjalan ke belakang menuju area
service, kudekati kamar mandi pembantu, tidak ada suara, kudekati kamar
pembantu, juga dia nggak ada tuh. Mungkin turun ke-garasi kali, pikirku.
Aku kembali melewati kamar mandinya, sekilas mataku melihat seonggok
pakaianku di sudut dekat pintu, tapi ada seonggok lagi dekat bak mandi.
Tiba2 aku ingat temanku pernah bilang bahwa memek pembantu baunya enak,
soalnya jarang kemasukan kontol, waktu itu aku cuma ketawa ngakak, temanku
bilang ngentotin pembantu lebih enak, soalnya memeknya bisa dijilat2 tanpa
takut kena penyakit. Aku jadi curious juga nih, aku berjalan masuk mendekati
pakaian yang teronggok dekat bak, lalu kuambil BH-nya, kecil banget nih BH,
pantas saja tuh toket kayak mau loncat, tercium bau khas pembantu,
terangsang juga aku, kucium BH-nya, memang enak juga baunya. Lalu kuraih
Cdnya, tercium bau memek dan bau pesing, ada noda2 dibagian tutup memeknya,
kuperhatikan ternyata lendir yang agak encer, kucium celana itu, baunya
memang lain, lebih enak. Sialan juga temanku itu…. ternyata dia benar!!!
Kontolku sudah kencang banget….

"Mau diapain celana dalam saya pak?" Rasanya seperti tersambar geledek.
Tiba2 si-Venny sudah di belakangku sambil memandang tanganku yang menggenggam
CD-nya. Aku benar2 mati kutu.

"Venny akan lapor ke-Ibu apa yang Bapak lakukan di sini" Mati gua!! Lonte mah
biasa, tapi pembantu? Istriku bisa ngamuk besar nih.

"Jangan dong In… saya akan keluar sekarang juga, anggap saja tidak ada apa2
yang terjadi di sini" Aku melangkah ke-pintu, tapi Venny tidak beranjak,
tangannya menghalangiku. Dia memandangku…….

"Tidak begitu gampang, Pak. Kalau tidak mau Venny laporin, berarti Bapak
harus Venny hukum" Wah… ngelunjak nih pembantu. Tapi kalau dilaporin mati
benar deh….. mokalnya itu.

"Apa hukumannya? Gaji kamu minta dinaikkan?" Aku bertanya. Venny menggeleng.

"Turuti semua perintah Venny, itu hukumannya" Dia berkata tegas. Aku melongo,
tapi akhirnya aku mengangguk juga. Kalau ngak begitu ngak beres2 urusan ini.

"Bapak harus buka semua baju bapak, Venny mau lihat berapa besar sih kontol
Bapak, apakah sesuai dengan keberanian Bapak atau tidak", perintahnya. Itu
sih encer, segera kulepaskan pakaianku sampai telanjang bulat, kontolku
memang tidak besar sekali, tapi sudah ngaceng berat. Venny menjilat bibir
atasnya sambil memandang kontolku.

"Sekarang ambil celana dalam Venny… terus jilatin lendir yang ada di sana
sampai bersih, harus di-isap2 ya…" Katanya, aku terdiam, pelan2 kuambil
CD-nya.

"Cepat! Venny mau lihat hasil jilatan Bapak…" Tiba2 tangannya mencengkaram
kontolku dan meremas serta menekuknya, Aduh, sakit juga rasanya. Cepat2
kujilat cairan yang menempel di-CD itu dan kuhisap semua lendirnya. Venny
terus mengocok kontolku dengan kasar. Lalu dia melepaskan blouse serta
roknya, sehingga terlihat dia cuma memakai CD yang berwarna putih dan BH
warna hitam. Tubuhnya betul2 aduhai, serba kencang dan harum. Kulihat
ketiaknya penuh dengan bulu yang lebat. Aku menelan ludah. Kulihat dia
mengangkat kedua tangannya ke atas, aku meremas2 buah dadanya, kucoba untuk
melepaskan BH itu, tapi dia melarang, belum waktunya, katanya. Sialan…..
Tanganya terus mengocok kontolku, aku tak mau kalah, kuremas toketnya yang
besar itu dengan sekuat tenaga, dia berkelojotan sambil merintih dan
mendesis, wah pemain kasar rupanya…… Tiba2 tangannya menjambak rambutku lalu
menarik kepalaku menuju ketiaknya.

"Jilat yang bersih….." Desisnya. Ketiaknya berbau khas, wah segera saja
kujilat dan kucium2 kedua ketiaknya, Venny terus merintih, lalu satu tanganya
di masukkan ke dalam celana dalamnya, aku tak tahu ngapain dia. Lalu
dikeluarkan lagi, kulihat jari telunjuk dan jari tengahnya penuh dengan
lendir, lalu di masukan tangannya ke dalam mulutku, segera kujilat habis
lendir yang baunya enak banget itu.

Sekarang wajahku ditarik menuju buah dadanya, wah mukaku seperti hilang di
sana. Hangat dan berbau enak.

"Buka BH Venny pakai mulut, tidak boleh pakai tangan" Desisnya, aku jadi
curiga nih pembokat kebanyakan nonton BF atau bekas lonte??? Setelah BH-nya
lepas, tampak toket yang betul2 besar tapi kencang sekali, mungkin karena
sebagai pembantu waktu ngepel atau nyuci otomatis otot2 dadanya terlatih
dengan baik. Pentilnya besar juga, berwarna merah tua. Kujilat2 pentil itu,
kuhisap2 sambil meremas kencang, Venny merintih tak keruan sambil menjambak
rambutku, sebentar2 tanganya yang penuh lendir di masukan lagi ke mulutku.
Lalu kulihat dia memasukan lagi tangannya ke dalam CD-nya, lalu di masukkan
tangan yang penuh lendir itu ke dalam mulutnya sambil menarik wajahku, lalu
kami bersama2 menikmati lendir itu. Wah…. enaaak. Aku mencoba memasukkan
tanganku ke dalam Cdnya tapi selalu ditepis, sambil berkata belum waktunya.

Sekarang kepalaku ditarik menuju memeknya, otomatis aku jadi berjongkok
sementara dia berdiri. Venny menaikkan sebelah kakinya ke atas bak, lalu
mulai menggosok2kan memeknya yg masih ditutupi CD itu ke wajahku sambil
mengerang2.

"Hisap memek Venny, buka celana Venny pakai mulut, pak…" Kuturuti apa yg
dimintanya. Setelah celana dalamnya bersih kujilat, lalu kutarik dengan
gigiku sampai ketelapak kakinya. Tiba2 dia memasukan jempol kakinya kedalam
mulutku dan menyuruhku mengemutnya. Kuturuti lagi, soalnya nafsuku juga
sedang memuncak hebat dengan cara2 yang baru seperti ini. Aku kembali naik
menuju memeknya, dia menyurukkan kepalaku disela2 pahanya dan menjepitnya
disana. Tercium bau memek yang enak sekali, nih die yang diceritakan oleh
temanku itu. Memang baunya eksotis sekali.

"Jilat dan hisap sampai bersih semua lendir Venny pak" Kumasukkan lidahku
sedalam mungkin kelubang memeknya, dia menjerit2 sambil menggoyang2kan
pinggulnya, mengulek2 wajahku, sebentar kemudian tubuhnya berkelojotan
sambil menjerit keras, kurasakan cairan hangat mengalir masuk ke dalam
mulutku, rasanya asin dan baunya dashyat man. Kusedot habis semuanya
sementara Venny menggosokkan itilnya ke-hidungku dan tak lama kemudian
hidungku dientoti, aku diam saja sementara dia mengerang2, dan entah berapa
kali dia mencapai klimak.

"Bapak tiduran di lantai" Venny kembali menunjukkan kekuasaannya. Aku
telentang di lantai, lalu Venny jongkok tepat di atas wajahku, wajahnya
menghadap ke depan. Memeknya tepat diatas hidungku, lalu kembali dia
memasukkan lubang memeknya yang sudah merah itu ke dalam hidungku yang penuh
lendirnya.

"Jilat lubang pantat Venny, Pak", kulihat dia mengeden, dan lubang pantatnya
terbuka sedikit, segera kujilat2 lubang pantat yang berwarna merah tua itu.
Tubuhnya bergetar sambil memperhatikan apa yang sedang dilakukan di atas
wajahku. Tak lama kemudian dari lubang memeknya mengalir lagi cairan
kenikmatan diiringin erangannya. Sekarang dia berputar sehingga lubang
pantatnya persis dihidungku sementara memeknya tenggelam dalam mulutku,
kubuat dia menjerit utk kesekian kalinya. Tiba2 Venny terdiam, tubuhnya
tegang, lalu kurasakan cairan panas menyembur ke wajah dan mulutku, ternyata
air kencing. Venny kencing di mulutku!!! Sialan…

"Minum kencing Venny….." Kujilat2 air kencingnya yang asin. Sementara
mulutnya mengemut2 kontolku dengan ganas sekali. Aku tak dapat bertahan
lama, waktu mau keluar Venny menyuruhku duduk di atas wajahnya. Kuentoti
mulutnya, sebentar2 lepas sehingga hidungnya yang jadi sasaran, Wajahnya
sudah penuh dengan lendirku. Tiba2 aku mengerang keras, kontolku menyembur2
dashyat di dalam mulutnya. Dengan lahap dan ganas perempuan itu menelan air
maniku yang banyak sekali, sabagian mengalir keluar kehidungnya. Lalu Venny
menjilat2 lubang pantatku., nafsuku segera bangkit, kutempelkan lubang
pantatku dihidungnya lalu kugosok2kan disana, sementara kontolku dikocok2
terus supaya tegang. Aku meneruskan tugasku di lubang memek dan pantatnya.

"Venny mau minum air kencing bapak….." Kulihat Venny melepaskan jilatan di
lubang pantatku dan menyuruhku kencing. Ketika air kencingku mau keluar,
Venny segera memasukkan kontolku kedalam mulutnya, lalu menyemburlah air
kencingku yang panas didalam mulutnya, Venny terbatuk2 tapi terus meminum air
kencingku dengan lahap, seluruh wajahnya sudah basah oleh air kencingku.
Kumasukkan jari tengahku ke dalam lubang pantatnya. Dia merintih2, tak lama
kemudian kontolku mulai tegang akibat hisapan Venny. Dia menjilat2 sisa2 air
maniku. Lalu dia menuntun kontolku menuju lubang memeknya. Segera kutusuk
dengan kasar lubang sempit itu. Dia menjerit kenikmatan waktu kontolku masuk
ke dalam semua. Lalu mulailah enjotan demi enjotan. Kulihat lubang memeknya
sudah basah dan berbusa karena lendirku dan lendirnya. Kadang2 dia
menyuruhku mencabut lalu dijilat2 lendir2 di kontolku sampai bersih, baru
kutusuk lagi. Sementara mulutku menghisap puting toketnya, kadang2 kujilat
ketiaknya yang berbulu lebat. Setiap kali mau keluar dia menyuruhku
memasukkan lidahku menggantikan kontolku di dalam memeknya.

"Bapak kok nggak keluar2 lagi sih? Masukin aja ke lubang pantat Venny Pak, di
situ lebih sempit" Kucoba memasukkan ke lubang pantatnya, sempiiit banget,
tapi akhirnya masuk juga, tapi diiringi teriakan Venny yang kesakitan,
tangannya menggaruk2 punggungku, tapi sebentar kemudian rintihan mulai
keluar dari mulutnya. Setelah kuenjot beberapa kali, kurasakan kontolku mau
menyembur lagi, Venny cepat menyuruhku memasukkan ke dalam mulutnya, lalu
kuentoti lagi mulut itu, sambil kujilat2 lubang pantatnya yang sudah
melebar.

"Venny, Bapak udah mau keluar nih" Aku mendesis. Venny segera berbalik
sehingga aku di bawah. Lubang pantatnya masuk ke dalam hidungku, sementara
lidahku menjalar ke dalam memeknya. Dan kami sama2 menjerit keras, waktu aku
menyemburkan air maniku, sedangkan Venny mengeluarkan cairan hangat lagi.
Kubersihkan lubang memek dan pantatnya lalu kami mandi sama2. Betul2
pengalaman yang dashyat bagiku. Sejak itu aku lebih memberi semangat pada
istriku kalau mau keluar kota.
http://forumbebas.com/